Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bojonegoro gelar sosialisasi pedoman dan tata cara pengawasan perizinan berusaha berbasis resiko pada pelaku usaha. Dan, launching website Sarana Informasi Investasi (SAMIN) Bojonegoro di Eastern Hotel Kamis (13/6).

Hadir dalam acara tersebut Sekertaris Daerah (Sekda) Bojonegoro Nurul Azizah, Ketua Komisi B DPRD Bojonegoro Sally Atyasasmi, Asisten II Kusnandaka, dan Asisten III Ninik Susmiati, serta ratusan undangan lainnya.

Kepala DPMPTSP Bojonegoro Yusnita Liasari menyampaikan pelaksanaan kegiatan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan DPMPTSP dalam memfasilitasi peraturan dan kebijakan penanaman modal.

’’Juga untuk meningkatkan kepatuhan pelaku usaha dalam melaksanakan kegiatan usaha sesuai perundang-undangan,” jelas Lia, sapaan akrabnya. Sedangkan, terkait website SAMIN Bojonegoro, Kepala Dinas yang pernah menjadi Camat Kota tersebut mengatakan, kalau website tersebut merupakan upaya menjawab tantangan permasalahan dalam reformasi birokrasi tematik peningkatan realisasi investasi.

Melaui identifikasi potensi investasi serta aksesibilitas atas informasi potensi daerah. ’’Maka, DPMPTSP Bojonegoro meluncurkan website SAMIN Bojonegoro yang bisa diakses melalui alamat samin.bojonegorokab.go.id,” ujarnya.

Website SAMIN adalah aplikasi peta potensi investasi Bojonegoro berbentuk Web Geographic Information System (GIS) interaktif dan menarik. Juga dapat memberikan ruang kepada UMKM yang siap bermitra guna turut andil mempromosikan usahanya kepada investor.

’’Aplikasi ini memberikan informasi kepada Investor tentang potensi dan peluang yang menarik yang ada di Bojonegoro,” terangnya. Harapannya, dapat mempromosikan potensi investasi dan dapat menarik investor sebanyak-banyaknya untuk berinvestasi pada berbagai sektor yang ditawarkan di Bojonegoro.

’’Selain investor, aplikasi ini juga dapat digunakan akademisi melakukan studi kelayakan bisnis dan kajian lain. Serta, data yang ada di SAMIN dapat dengan mudah diintegrasikan oleh dinas lain. Karena sudah menggunakan arsitektur micro-service backend dan frontend menggunakan Application Programming Interface (API),” terangnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *