Lamongan 11/2 – Sebagai bagian dari komitmen dalam mendukung upaya pemerintah dalam mencapai swasembeda pangan dalam program ketahanan pangan nasional, PLN menghadirkan program Electrifying Agriculture di wilayah Lamongan. Program ini merupakan dukungan PLN dalam mendorong pemanfaatan listrik untuk sektor pertanian guna meningkatkan efisiensi dan produktivitas para petani yaitu dengan mengajak petani untuk beralih dari penggunaan genset/diesel menjadi pompa sibel listrik. Melalui program ini, PLN menyediakan akses listrik yang lebih andal dan efisien untuk mendukung berbagai aktivitas pertanian, seperti irigasi listrik, penggunaan mesin pertanian modern, serta penerapan teknologi pertanian berbasis listrik.
Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Wanar, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan, dan dihadiri oleh Dandim 0812 Lamongan, Letkol Ketut Wira Purbawan, Manager UP3 Bojonegoro, I Made Agus Dwi Putra, dan seluruh Asisten Manager UP3 Bojonegoro, Manager ULP Lamongan, Indra Saputra, Kepala Desa Wanar, Ali Thohir, Ketua Gapoktan Sumber Makmur Desa Wanar, Sudarsono.
“Kami berkomitmen untuk memberikan solusi energi yang lebih ramah lingkungan dan efisien bagi para petani. Dengan listrik yang stabil dan terjangkau, petani dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya operasional,” ujar Made, Manager UP3 Bojonegoro.
Dandim 0812 Lamongan, Letkol Ketut Wira Purbawan yang turut hadir dalam acara ini menyampaikan apresiasi terhadap langkah PLN dalam mendukung sektor pertanian di Desa Wanar, Lamongan. Menurutnya, penggunaan listrik dalam pertanian akan membantu serta membawa perubahan yang signifikan dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan di daerah tersebut.
“Kami siap bersinergi dan berkolaborasi dengan PLN dalam mendukung program pemerintah untuk meningkatkan swasembada pangan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Wanar, Ali Thohir juga menyambut baik program ini dan berharap para petani di Desa Wanar dapat segera merasakan manfaatnya. Ia mengungkapkan bahwa para petani di wilayahnya sering mengalami gagal panen karena sawah yang bergantung pada tadah hujan, selain itu para petani juga sangat membutuhkan pengeboran atau pembangunan sibel untuk memastikan pasokan air yang cukup bagi lahan pertanian mereka.
“Kami sangat berterimakasih kepada PLN atas bantuannya dan dukungannya. Kami berharap program ini dapat membantu petani kami, sehingga mereka tidak gagal panen. Semoga program ini bisa membantu petani dalam meningkatkan hasil panen dan kesejahteraan mereka,” ungkapnya.
PLN berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan program Electrifying Agriculture di berbagai daerah guna mendukung pembangunan ekonomi berbasis pertanian yang lebih modern dan berkelanjutan.
Dengan adanya program ini, diharapkan sektor pertanian di Kabupaten Lamongan dapat semakin berkembang dan berkontribusi dalam mewujudkan swasembada pangan nasional.
