Pos pemadam kebakaran (Damkar) baru di Kecamatan Ngasem dan Sumberrejo, telah rampung dikerjakan tahun lalu.
Namun, dua pos bantu dengan total anggaran sekitar Rp 1,58 miliar itu, hingga Senin (17/6) belum beroperasi. Maraknya peristiwa kebakaran memasuki musim kemarau, mendorong kedua pos tersebut segera dibuka.
Berdasarkan data Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Dindamkarmat), peristiwa kebakaran terjadi di hampir seluruh kecamatan di Bojonegoro.
Sejak Januari hingga Senin (17/6), sudah terjadi 83 peristiwa kebakaran. Jenis kebakaran bervariasi mulai dari kebakaran permukiman, tabung elpiji, korsleting listrk, hingga penyulingan minyak mentah.
Suyono, warga Kecamatan Ngasem menyampaikan, hingga saat ini, pos damkar di Kecamatan Ngasem belum beroperasi. Bahkan, saat terjadi kebakaran di Desa Ngadiluwih, Kecamatan Ngasem pada 7 Juni lalu, petugas pemadam yang datang dari Pos Ngambon.
Belum dibuka (Pos Ngasem). Kemarin kebakaran di Ngadiluwih yang datang dari Damkar Ngambon,” terangnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dindamkarmat Bojonegoro Achmad Gunawan membenarkan belum dibukanya pos bantu damkar, baik di Kecamatan Ngasem dan Sumberrejo.
Namun, pihaknya menyampaikan bahwa pos tersebut segera beroperasi pada tahun ini, dan menambah jumlah pos damkar. Insya Allah, mulai diaktifkan tahun ini,” terangnya.
Gunawan menambahkan, pos damkar yang telah aktif saat ini tersebar di delapan kecamatan meliputi Kecamatan Kota, Baureno, Temayang hingga Padangan.
Selain itu, terdapat pos damkar di kecamatan Ngraho, Ngambon, Kedungadem, dan Sekar. Setelah dibukanya, pos Ngasem dan Sumberrejo akan bertambah menjadi 11 titik.
Berdasar data layanan pengadaan secara elektronik (LPSE), pembangunan gedung pos bantu pemadam kebakaran di Kecamatan Ngasem dan Sumberrejo telah dikerjakan tahun 2023, dengan nilai pagu keduanya sebear Rp 945 juta. Pos Ngasem dikerjakan oleh CV Santara indotama dengan nilai kontrak Rp 800.736.806, dan Pos Sumberrejo dengan nilai kontrak Rp 787.491.463 dikerjakan oleh CV Dua Raka AR. (dan/msu)